Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Iseng

Gambar
                         Demi Pisang !  (Arif Rahman) Dunia tersenyum, Melihat monyet berdiri lantang, Di dalam gedung berkardus kardus, Pada ubin yang menguap Juga pada hewan yg berharap Dunia tersenyum, Melihat monyet menyulam pisang, Menjelma uang, Lalu hilang, Apa yang mereka bawa pulang? Lalu senja dibungkam petang, Monyet menyeruak girang, Mensuarakan argumen gigil, Membelah dan menyeret kawan Demi selirang pisang, Selirang ? Masih kurang Segudang ? Juga kurang Maka pikunlah para monyet dengan dogma tuhan, tentu ! Reklame2 tersebut sudah sangat paham, bersama pisang yg kerap melarikan pertanyaan, kepulangan, juga kepergian, Hal hal tersebut terlihat culas

Mengisi waktu

                DIMANA HARUS KUBUANG                          (Arif Rahman) Kulihat kenangan masih menunggu, Menggantungkan sejarah pada gerbong kereta tua, Meninggalkan luka pada peron yg hampir tutup, Kau pernah mengatankan, Kenangan hanyalah serapah yg akan menghitam Yg membekas pada lorong2 Yg terkelupas dihuyur kesedihan Dan berjatuhan satu persatu, Hingga samar, Sesamar wajahmu, Pada pelarian kala itu, Aku ragu dengan masa lalu Yg masih terpatri hangat Dengan sentuhan soldier yg gigil, Tepat di pembuluh nadiku, Apakah itu asumsiku ?? Aku seperti jarum jam yg kehilangan arah, Haruskahku makan kenangan itu ? Bersama bajingan yg membungkusmu, Serta susu yang melihat malu Ah biarkanlah, Kenangan hanyalah hantu, Menakutkan jika senja mulai mengatup, Tenggelam pada bilik...